Tepat setelah 68 tahun setelah kematian sang jenderal masih jadi legenda. Salah satu harta karun terbesar di dunia diyakini adalah timbunan emas Jenderal Yamashita. Harta itu merupakan rampasan perang tetara Jepang di Indonesia, Singapura, Filipina serta negara Asia Tenggara lain selama Perang Dunia II. Jenderal Tomoyuki Yamashita digelari Harimau Malaya.
Di awal Perang Dunia II Yamashita dengan mudah merebut Singapura yang dipertahankan pasukan gabungan Inggris dan sekutu. 30.000 Tentara Jepang berhasil menawan 130.000 tentara Inggris, India dan Australia. Sepanjang sejarah, inilah rekor terbanyak tentara Inggris menyerah.
Namun rupanya selain berperang kekaisaran Jepang membebankan misi khusus pada Jenderal Yamashita. Mereka diperintahkan mengumpulkan sebanyak mungkin emas dari negara-negara jajahan. Ada organisasi khusus bernama Kin No Yuri atau Bunga Lili Emas.
Saudara Kaisar Hirohito, Pangeran Yasuhito, dipercaya jadi ketua. Mereka merampas emas dari Asia Tenggara kemudian mengumpulkannya di Filipina, baru dikapalkan ke Jepang. Sekitar tahun 1945, Jepang sudah nyaris kalah total.
Pangeran Yasuhito, Jenderal Yamashita dan beberapa pejabat lain meledakkan terowongan dan gua untuk menutup timbunan emas dalam gua-gua di bawah tanah. Kabar yang beredar, ada sekitar 6.000 ton emas, dan tak terhitung lagi berapa jumlah permata dan harta lainnya. Ini baru jumlah yang di Filipina. Belum yang berada di Indonesia, Singapura, Burma, Malaya dan kawasan lain. Diduga masih banyak yang belum bisa diangkut ke Filipina untuk digabungkan.
Puluhan tahun, emas Yamashita ini masih jadi misteri. Ratusan pemburu harta karun mencarinya. Seorang bernama Rogelio Roxas mengklaim pernah menemukan patung budha dari berlian dan emas murni dari terowongan Jepang di Filipina. Dia menduga penemuan ini baru sebagian kecil dari Emas Yamashita.
Banyak versi yang menyatakan emas ini akhirnya dibagi oleh kekaisaran Jepang dengan Intelijen militer Amerika Serikat. Emas inilah yang digunakan AS untuk operasi intelijen selama perang dingin menghadapi Uni Soviet dan Blok Timur. Sementara Jepang menggunakan emas bagiannya untuk membangun perekonomiannya yang morat-marit usai perang.
Alasan penguatnya, bagaimana Jepang bisa membangun perekonomian setelah perang tanpa suntikan modal yang luar biasa besar. Penguat lainnya, tak ada satu pun anggota Kin No Yuri yang hidup setelah perang, selain Pangeran Yosuhito yang melarikan diri dengan kapal selam dari Filipina ke Jepang. Jenderal Yamashita dan prajurit lain, kalau tidak tewas saat perang, pasti dihukum mati tentara AS.
Ada versi lainnya, emas ini sudah dikuasai oleh rezim Ferdinand Marcos yang menguasai Filipina dari tahun 1965-1986. Diktator yang punya rekening luar biasa gendut ini adalah mantan tentara Filipina saat perang Dunia II. Kekayaannya tersebar di beberapa bank di Eropa. Dia mengaku kaya bukan karena korupsi tapi karena harta karun.
Profesor Rico Jose, seorang peneliti dari Universitas Filipina mempertanyakan soal harta karun Yamashita ini. Jose menilai Emas Yamashita hanya mitos.
"Tahun 1943 Jepang tak lagi menguasai lautan. Kecil kemungkinan emas ini dibawa ke Filipina," kata Jose kepada media Filipina. Namun analisa Jose tak menyurutkan niat para pencari harta karun. Jika tak di Filipina, maka tentu ceceran emas rampasan Jepang ini masih ada di negara-negara lain. Termasuk Indonesia.
Demikian artikel tentang Misteri Harta Karun Jepang Sang Penjajah Indonesia ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Misteri Harta Karun Jepang Sang Penjajah Indonesia ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.