Kroasia yang bergabung dengan Uni Eropa, melalui kementerian pertaniannya memprotes niatan Slovenia itu. Slovenia memasukkan permintaan pengakuan daerah asal (PDO) ke Uni Eropa, namun Kroasia justru sudah memasukkan protesnya ke markas besar UE di Brussels.
Pemerintah Kroasia mengatakan produksi sosis Krainer di negeri pecahan Yugoslavia itu mencapai 13 juta juta dollar AS atau sekitar Rp123 miliar per tahunnnya. Dengan jumlah produksi sedemikian besar, tak heran jika pemerintah Kroasia ngotot melawan klaim sepihak negeri tetangganya itu.
Keinginan Slovenia mendapatkan status perlindungan asal (PDO) ini demi mendapatkan jaminan bahwa hanya produksi dari kawasan itu yang berhak menyandang nama produk tersebut. Sederhananya jika Uni Eropa menyepakati sosis Krainer berasal dari Slovenia maka sosis sejenis yang diproduksi di negara lain tak bisa menyandang nama yang sama.
Status serupa sudah disandang banyak produk nasional seperti keju Roquefort dari Perancis atau keju Gosgonzola asal Italia. Rumitnya sosis ini memiliki beberapa varian di beberapa negara. Misalnya di Austria sosis yang diributkan ini memiliki tambahan isi keju dan dikenal dengan nama Kaesekrainer.
Kantor berita Slovenia STA melaporkan Slovenia dan Austria sudah mencapai kesepakatan awal soal sosis ini. Sosis Krainer masih boleh diproduksi di Austria namun dengan sejumlah persyaratan. Slovenia mengklaim sosis Kraniska klobasa, yang juga dikenal dengan nama sosis Krainer itu, diciptakan di wilayah utara Slovenia pada abad ke-19.
Pada saat itu, baik Kroasia maupun Slovenia adalah bagian dari Kekaisaran Austro-Hungaria. Kini wewenang memutuskan soal asal muasal sosis Kraniska klobasa ada di tangan markas besar Uni Eropa di Brussels, Belgia. Jangan sampai terjadi perang karena sosis saja ya, kan bisa memalukan juga.
Demikian artikel tentang Negara Berselisih Paham Karena Sosis ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Negara Berselisih Paham Karena Sosis ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.