Tak jarang, banyaknya pilihan membuat konsumen menjadi bingung dalam menentukan dan memilih sampo yang cocok untuk perawatan rambutnya. Apalagi, kenyataan ini juga makin dipersulit dengan beredarnya mitos atau informasi yang tidak tepat soal sampo yang kerap membuat konsumen terjebak.
Nah, berikut ini adalah sedikit rahasia yang diungkap para ahli kimia kosmetik tentang fakta dan mitos seputar sampo yang mungkin belum Anda ketahui. Dengan informasi ini, mudah-mudahan Anda akan mendapat panduan memilih shampoo yang tepat.
"Sampo yang bagus banyak menghasilkan busa atau buih."
Mitos ini sepertinya masih banyak dipegang teguh. Semakin melimpah buih yang timbul dari pembilasan, rambut Anda rasanya akan semakin bersih. Sayangnya, anggapan ini justru tidak benar adanya. Anda mungkin saja senang dengan banyaknya busa sampo yang mengumpul di setiap helai rambut. Tetapi busa ini justru diciptakan para produsen untuk memberi efek psikologis agar terkesan lebih bersih.
Secara teori, pembentukan buih terjadi ketika molekul surfaktan dalam sampoo bercampur dengan udara dan menghasilkan jutaan gelembung tipis. Idealnya, kepala Anda hanya cukup mendapat sedikit busa saja untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Oleh sebab itu, berlimpahnya busa sampo sebenarnya hanyalah trik untuk memuaskan konsumen.
"Anda harus menggunakan formula khusus untuk mengikis residu."
Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Jika Anda memang tidak memakai produk-produk penataan rambut yang sifatnya berat atau haevy duty, seperti pomade, mousse, atau gel, berkeramas teratur dengan shampoo juga dapat mencegah bertumpuknya residu dari produk penata rambut yang tertinggal pada rambut Anda.
Jika Anda membutuhkan formula pembersih khusus, jangan menggunakaan lebih dari sekali seminggu. Formula khusus biasanya mengandung banyak deterjen dan terbukti efektif membersihkan penumpukan residu pada rambut. Akan tetapi, pemakaian yang sering berpotensi merusak lapisan kutikula rambut.
"Berkeramas tiap hari merusak rambut Anda."
Menurut para ahli kimia kosmetik, anggapan ini lebih dominan sisi mitosnya. "Berkeramas setiap hari aman dan menyehatkan," ungkap Mort Westman, salah seorang ahli kimia dalam Majalah Womens Health.
Jika rambut Anda berminyak, tidak masalah jika harus berkeramas setiap hari. Bahkan mereka yang bertipe rambut ini juga dapat menggunakan formula lembut atau bahan-bahan pelembab seperti silikon, shea butter atau panthenol.
Pria wanita yang berambut kering atau kasar mungkin ingin lebih konservatif dengan mencuci rambutnya setiap hari. Yang pasti, apapun tipe rambut Anda, sepanjang tidak menggunakan formula berat yang dapat mengikis minyak alami pada rambut, berkeramas secara teratur tiap hari tidak akan merusak rambut.
"Untuk hasil terbaik, lanjutkan keramas dengan conditioner."
Ini memang fakta, tetapi bukanlah anjuran bahwa Anda harus membeli dua produk secara terpisah. Para ahli kimia kosmetik bisa saja memuat banyak conditoner pada sejenis botol sampo. Tetapi sampo tidak akan memberi efek pembersihan maksimal dan memberikan conditioner yang cukup untuk melembabkan. Memakai conditioner secara terpisah akan memberi lapisan lembab pada tiap helai rambut sekaligus melindungiya. Namun bagitu, jika rambut Anda benar-benar sangat berminyak, aplikasikan conditioner hanya untuk bagian ujung rambut, jangan sampai ke akar.
"Setelah cocok dengan sejenis sampo, Anda kadang-kadang juga perlu mencoba merek lain."
Ini adalah mitos. Sejujurnya, dari mana anggapan ini muncul. Mort Westman mengatakan dengan jelas, "Periode rambut itu mati. Oleh karena itu, rambut tak dapat membiasakan atau beradaptasi dengan sesuatu. Itu hanyalah persepsi Anda mengenai bagaimana respon rambut Anda terhadap jenis formula baru. Oleh karena itu, jika Anda cocok dengan satu merek, tak ada alasan untuk menggantikannya."
Demikian artikel tentang Mitos Mengenai Rambut Harus Anda Tahu ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Mitos Mengenai Rambut Harus Anda Tahu ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.